Arti Dan Lirik Lagu Stockholm Syndrome - One Direction

Advertisement

Masukkan script iklan 970x90px

Arti Dan Lirik Lagu Stockholm Syndrome - One Direction

Senin, 10 November 2014

Sindrom Stockholm yaitu respon psikologis dimana dalam kasus-kasus tertentu para sandera penculikan mengatakan gejala kesetiaan kepada penyanderanya tanpa memperdulikan ancaman atau risiko yang telah dialami oleh sandera itu. Sindrom ini dinamai menurut insiden perampokan Sveriges Kreditbank di Stockholm pada tahun 1973. Perampok bank tersebut, Jan-Erik Olsson dan Clark Olofsson, mempunyai senjata dan menyandera karyawan bank dari 23 Agustus hingga 28 Agustus pada tahun 1973. Ketika hasilnya korban sanggup dibebaskan, reaksi mereka malah memeluk dan mencium para perampok yang telah menyandera mereka. Mereka secara emosional menjadi mengasihi penyandera, bahkan membela mereka. Sandera yang berjulukan Kristin bahkan jatuh cinta dengan salah satu perampok dan membatalkan pertunangan dengan pacarnya sesudah dibebaskan. Istilah sindrom Stockholm pertama kali dicetuskan oleh kriminolog dan psikiater Nils Bejerot, yang membantu polisi ketika perampokan. Sumber: Wikipedia

Harry:
Who’s that shadow holding me hostage
I’ve been here for days
Who’s this whisper telling me
That I’m never gonna get away


Hari ini, saya mengalami insiden yang sanggup dikatakan buruk. Seseorang menculikku, menyekapku, di sebuah daerah yang tidak pernah kutahu, dan bahkan penculikku pun saya tidak tahu. Ia selalu mengenakan epilog wajah. Meski begitu, saya tidak diperlakukan dengan buruk. Ia hanya berkepentingan dengan bosku. Ia bahkan memberitahukanku bahwa saya sudah berada di daerah ini berhari-hari. Entahlah, saya bahkan tak sanggup melihat matahari. Yang kutahu, kalau kudengarkan dari perbincangan telepon ia dan seseorang di seberang sana, saya masih akan usang berada di sini karena  perundingannya alot.

Zayn:
I know they’ll be coming to find me soon
But I fear I’m getting used to
Being held by you


Aku yang sudah terbiasa menjalani hidup sendirian, kesepian, tak lagi merasa abnormal dengan daerah sunyi ibarat ini. Hanya saja daerah ini belum kukenal, jadi belum terasa nyaman. Akan tetapi, bunyi orang itu, yang lembut dan baik kepadaku, sikapnya yang santun dan menghargaiku malah membuatku kerasan disekap ibarat ini. Aku takut, saya justru tak ingin lepas dari semua ini.

Harry:
Baby, look what you’ve done to me
Baby, look what you’ve done now
Baby, I’ll never leave you
If you keep holding me this way
Baby, look what you’ve done to me
Baby, you got me tied down
Baby, I’ll never leave
If you keep holding me this way


Lihatlah, kamu telah menyentuh sisi kesendirianku, mengisinya dengan obrolan-obrolan ringan yang menghiburku. Kau telah menahanku, dan kamu harus membayarnya dengan kepatuhanku, bahwa saya tak akan pernah pergi dari sisimu. Sudah kuputuskan, kalaupun nanti saya dibebaskan, saya akan mengikutimu kemanapun perginya dirimu. Karena, kamu telah membuatku nyaman dengan kebersamaan kita yang sebentar saja.

Louis:
Who’s this man that’s holding your hand
And talking ‘bout your eyes
Used to sing about being free
But now, he’s changed his mind


Oh, kamu yaitu orang yang pertama kali menyentuh hatiku. Orang yang dengan lapang dada menghiburku dengan menggenggam tanganku. Hangatnya menjalar ke hatiku. Matamu, satu-satunya bab dari wajahmu yang sanggup kulihat, memancarkan cinta yang sulit untuk kutolak. Aku, yang dulu lantang jikalau membicarakan ihwal kebebasan hidup, sekarang bertekuk lutut di hadapanmu, meminta untuk terus dan terus ditawan olehmu.

Niall:
I know they’ll be coming to find me soon
But my Stockholm Syndrome is in your room
Yeah I fell for you


Aku tahu suatu hari mereka akan menemukanku dan membebaskanku. Sayangnya, saya sudah terserang Stockholm Syndrome, jatuh cinta kepada penyekapku. Bagaimana ini?

Liam:
All my life I’ve been on my own
I use a light to guide me home
But now together, we’re alone
And there’s no other place I’d ever wanna go


Seumur hidup, saya mengagungkan kebebasan. Dan kebebasan membawaku kepada kesendirian. Tak pernah ada kekasih yang singgah. Tapi berdua denganmu, di kamar ini, di daerah antah berantah ini, kamu telah mengubah hatiku. Aku siap untuk tak lagi sendirian. Aku ingin selalu bersamamu. Jangan lepaskan aku.